Laman

Jumat, 24 Desember 2010

PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN (PAIKEM)

Banyak siswa yang sekarang ini sering merasa jenuh dengan pembelajaran dikelas, alhasil banyak dari mereka mencari aktivitas yang bermacam-macam entah memutar MP3, SMS, atau Update status di Facebook. Melihat fenomena seperti ini saya mencoba memberikan khasanah baru tentang konsep PAIKEM dalam pembelajaran di kelas, apakah PAIKEM itu??? silahkan nikmati artikel di bawah ini....
KONSEP DASAR PAIKEM
1. Pengertian PAIKEM
Paiken merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: Pendekatan mengjar (Approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai media pengajran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan ketrampilan sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru.
2. Peralihan yang mendasari PAIKEM
PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa peralihan yaitu:
  • Peralihan dari belajar perorangan ( individual learning) ke belajar  bersama (cooperative learning)
  • Peralihan dari belajar dengan cara menghafal (rote learning) ke belajar memahami (learning of understanding)
  • Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (knowledge transmitted) ke bentuk interaktif, ketrampilan proses, dan pemecahan masalah.
  • Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar
  • Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk authentic assesment seperti portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa
Dasar peralihan tersebut diatas seusai dengan PP no 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1) yang berbunyi:
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dielenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai bakat, minat,dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik”
3. Karakteristik PAIKEM
  • Berpusat pada siswa ( guru sebagai fasilitator, bukan penceramah)
  • Belajar menyenangkan (joy full learning)
  • Belajar  yang berorientasi pada tercapainta kemampuan tertentu ( competency-based learning)
  • Belajar secara tuntas (mastery learning)
  • Belajar secara berkesinambungan (continous learning)
  • Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan ke-disini-an (contextual learning)
4. Arti Penting PAIKEM
  • PAIKEM lebih memungkinkan peserta didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajran. selama ini lebih banyak pendekatan konvensional (hanya guru yang aktif / monologis), sementara para siswa pasif sehingga pelajaran menjemukan dan tidak menyenangkan.
  • PAIKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif bersama. Guru mengupayakan segala cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu peserta didik juga didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman.
PAIKEM dilandasi oleh falsafah konstruktivisme yang menekankan agar peserta didik mampu mengintegrasikan gagasan baru dengan gagasan / pengetahuan awal yg telah dimilikinya.  Selain itu PAIKEM juga dilandasi dengan falsafah Pragmatisme yang beorientasi pada tercapainya tujuan secara mudah dan langsung, sehingga dalam pembelajaran peserta didik selalu menjadi subjek aktif sedangkan guru menjadi fasilitator dan pembimbing.
5 Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Implementasi Pendekatan PAIKEM
  • Memahami sifat yang dimiliki siswa
  • Memahami perkembangan kecerdasan siswa
  • Mengenal siswa secara perorangan
  • Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
  • Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
  • Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
  • Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegaitan belajar
  • Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental
6. Penjabaran PAIKEM
  1. Pembelajaran aktif
Secara harafiah aktif artinya terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya. Pembelajran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, moral, dan spiritual.  Guru harus menciptakan seuasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun penetahuannya sendiri. dengan demikian siswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri.Menurut Taslimuharrom (2008) Prose pembelajaran dikatakan aktif apabila mengandung:
  • Keterletakatan pada tugas (Commitment)
  • Tanggung Jawab (Responsibility)
  • Motivasi (Motivation)
Alhasil guru aktif:
  • Membrikan umpan balik
  • mengajukan pertanyaan yang menentang
  • mendiskusikan gagasan siswa
Dan siswa aktif:
  • bertanya / meminta penjelasan
  • mengemukakan gagasan
  • mendiskusikan gagasan orang lain dan gagasannya sendiri

2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan apabila dilakukan dengan cara yang meng-integrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam prose pembelajaran, sehingga terjadi proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri pada siswa. Penggunaan bahan pelajaran, software multimedia, dan microsoft Powerpoint merupakan slah satu alternatif.
Alhasil guru Inovatif:
  • menggunakan bahan / materi baru yang bermanfaat dan bermartabat
  • menerapkan pelbagai pendekatan pembelajaran dengan gaya baru
  • memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi pendekatanan yang sesuai dg keadaan siswa, sekolah dan lingkungan
siswa inovatif:
  • mengikuti pembelajran inovatif dengan aturan yang berlaku
  • berupaya memcari bahan/materi sendiri dari sumber yang relevan
  • menggunakan perangkat teknologi maju dalam proses belajar
Penggunaan TIK dalam proses pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memberikan penaruh perhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajran. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan metode telepon, komputer, internet, e-mail dsb. Hubungan / interaksi guru dan siswa tidak hanya melalui tatp muka tetapi dilakukan dengan menggunakan media-media tsb.
Guru dapat memberikan layanan tanpa berhadapan langsung dengan siswa. Yang paling mutakhir adalah “cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaiu proses pembelajran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini adalah e-learning yaitu suatu metode pemebelajran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Penggunaan komputer dalam pendidikan dapat menggabungkan unsur inovasi, kreativitas dan hiburan, menjadikan peserta didik memiliki rasa senang, tidak jenuh dan menerima pelajaran  dengan lebih mudah.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan kurikulum, dengan demikian ada kreativitas pengembangan kompetensi dan kreativitas dalam melaksanakan pembelajran di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber bahan dan sarana untuk belajarPembelajaran kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptkan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkatan kemampuan.
Alhasil guru bertindak kreatif dalam arti:
  • mengembangkan kegiatan pembelajaran yang beragam
  • membuat alat bantu belajar yang berguna meskipun sederhana
siswa kreatif:
  • Merancang / membuat sesuatu
  • menuis / mengarang
5. Pembelajaran Efekti
Pembelajaran dikatkn efektif apabila pembelajran itu dapat mencapai sasran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui keefektifan belajar maka diakhir kegiaan selalu dilakukan evaluasiEvaluasi yang dimaksud tidak sekedar tes tetapi bisa juga semacam refleksi / perenungan yang dilakukan oleh guru dan siswa .
Guru menjadi pengajar yang efektif:
  • mengajar / mengarahkan dengn memberi contoh
  • menghargai siswa dan memotivasi siswa
  • memahami tujuan pembelajran
  • mengajar ketrampilan memecahkan masalah
  • menggunakan metode yang berfariasi
  • mengembangkan pengetahuan pribadi dengan banyak membaca
  • mengajarkan cara mempelajari sesuatu
  • melaksnakana penilaian yang tepat dan benar
Siswa menjadi pembelajar yang efektif :
  • Menguasai pengetahuan dan ketrampilan atau kompetensi yang diperlukan
  • Mendapat penglaman baru yang berharga

6. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull learning) adalah pembelajran yang dapat dinimati siswa. siswa merasa nyaman, aman, dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengndung unsur inner motivation yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.
Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan:
  • adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang (stress), aman, menarik, dan membuat siswa tidak ragu melakukan sesuatu walaupun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi
  • terjamin ketersediaan materi pembelajaran dan metode yang relevan
  • terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan otak kanan
  • adanya situasi belajar yang menantang (challenging) bagi pesert didik dan utnuk berpikir jauh kedepan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari
  • Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para sisiwa belajar bersama, dan ketika ada humor, dorongan, semangat, waktu istirahat, dan dujkungan enthusiast.
Guru menyenangkan, guru tidak membuat siswa:
  • takut salah dan takut dihukum
  • takut ditertawakan teman-teman
  • takut dianggap sepele  oleh guru dan teman
siswa belajar senang:
  • Siswa berani bertanya
  • berani mencoba / berbuat
  • berani mengemukakan pendapat / gagasan
  • berani mempertanyakan gagasan orang lain.
Baiklah rekan-rekan guru marilah kita ciptakan PAIKEM di kelas-kelas kita….Selamat mencoba

3 komentar:

  1. akankah ini berlalu seperti rumput yang digoyang angin?...akankah metode ini hanya akan menjadi tren sesaat?

    BalasHapus
  2. Bagus nih Bu kalau benar-benar diterapkan dalam pembelajaran di kelas...

    BalasHapus
  3. Anonim 1: Terimakasih sudah berkenan untuk berkunjung, membaca, dan memberikan komentar di blog saya....Menurut pendapat saya metode ini sangat bagus bila kita menerapkannya dengan benar dan saya berharap metode ini bukan hanya trend sesaat seandainya diwaktu depan ada metode baru lagi seyogyanya lebih baik dari metode ini...Sepakat???
    Anonim 2: saya yakin teman-temn guru telah menerapkan dengan sangat luar biasa...

    BalasHapus

Tinggalkan komentar anda